Yamaguchi Ken (39th), sebuah direktur perusahaan konstruksi di daerah Hokkaido, mengatakan “Jangan khawatir, aku akan membuat kalian bahagia” kepada peserta magang yang datang ke perusahaannya 4 tahun yang lalu. Saat ini para peserta magang tersebut akan kembali ke negaranya, dan direktur berencana akan membuka cabang di sana agar bisa terus mempekerjakan mereka.
「こんな軽い気持ちで面接をやっちゃダメだ」
Aku tidak boleh melakukan wawancara dengan perasaan seperti ini
Pada bulan Mei 2016, direktur perusahaan diajak oleh rekan bisnis nya untuk mengunjungi sekolah bahasa jepang di Hanoi, Vietnam. Tujuannya adalah interview peserta magang. Dia mendengar bahwa harga barang-barang di negara tersebut relatif murah, jadi meskipun digaji kecil, mereka akan senang, kemudian akhirnya berminat melakukan interview tersebut. Di perusahaan konstruksi jepang saat ini sangat kekurangan sekali tenaga kerja. Meskipun membuka lowongan, tidak ada satupun yang mendaftar.
Yamaguchi mengingat kembali saat melakukan interview.
“Saat itu saya merasa posisi saya berada di atas. Tetapi, ketika saya bertanya kenapa ingin datang ke jepang, mereka menjawab “meskipun saya berada di negara saya sendiri saat ini, tetapi tidak ada masa depan. Saya tidak punya uang. Saya ingin mengambil kesempatan ini.””
“Aku tidak boleh melakukan wawancara dengan perasaan seperti ini. Aku ingin membantu beban perusahaan, tetapi jika aku merekrut mereka, maka aku harus membalas budi.”
Yamaguchi sendiri pernah merasakan pedihnya tidak punya uang. Ayahnya meninggal saat dia berusia 16 tahun, rumahnya hilang, dan keluarganya berantakan. Dia juga putus sekolah saat tahun kedua SMA dan mulai bekerja dari saat itu sampai sekarang. Maka dari itu dia berjanji untuk membahagiakan para peserta magang.