Di Tengah Deklarasi Keadaan Darurat, Pemerintah Jepang Masih Menerima Jisshusei Maupun Ryugakusei Dari 11 Negara Berikut

Pemerintah jepang dalam hal penerimaan warga asing yang berhubungan dengan bisnis, sebelumnya telah mengumumkan untuk menghentikan untuk sementara waktu. Tetapi pada tanggal 7 Januari, melalui pidatonya, Perdana Menteri Suga menyampaikan bahwa penerimaan warga asing untuk tujuan bisnis dilanjutkan kembali.

Meskipun beberapa wilayah jepang saat ini dideklarasikan sebagai keadaan darutat, tetapi tidak menghentikan masuknya warga asing baru. Hal ini mungkin dilatarbelakangi Perdana Menteri Suga yang ingin menitikberatkan sisi ekonomi, tetapi baik partai oposisi maupun penguasan menyerukan untuk segera menghentikannya.

Pemerintah jepang sebelumnya telah mengumumkan untuk menutup perbatasan bagi seluruh negara pada tanggal 28 Desember 2020 terlepas negera tersebut telah terdeteksi virus corona jenis baru atau tidak.

Tetapi setelah melakukan diskusi dengan pemerintah pada tanggal 5 januari, saat ini Jepang berbalik arah untuk menerima warga asing dengan ijin masuk bisnis jangka pendek, peserta magang dan study dari 11 negara termasuk China, Korea Selatan. Dan akan menghentikan ijin masuk kepada negara yang terdeteksi virus corona varian baru.

Partai Demokrasi Liberal mengatakan telah memberikan pengertian kepada Perdana Menteri di kediaman dinas, tetapi beliau bersikeras untuk melanjutkan ijin masuk tanpa memandang deklarasi keadaan darurat yang telah dilaksanakan.

sumber: https://news.yahoo.co.jp/articles/501b2bfc617ed297a6e79c6d6a411d210c18410d

search previous next tag category expand menu location phone mail time cart zoom edit close