Dilansir dari situs kyodo, bahwa menurut keterangan yang telah didapat dari pihak terkait, Biro Imigrasi Jepang (IMMI) dan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan (MHLW) akan memulai survey kepada sekitar 2000 peserta magang mengenai fasilitas dan aspek keuangan yang didapat dari perusahaan dan biaya yang dikeluarkan untuk bisa bekerja di Jepang.
Hal ini dilakukan karena dianggap bahwa hutang dalam jumlah yang besar yang digunakan untuk dapat bekerja di Jepang berhubungan dengan dengan kaburnya para peserta magang dari tempat magang.
Menurut pihak terkait, ini merupakan survei pertama mengenai biaya sejak UU Optimalisasi Magang Jepang diberlakukan sejak November 2017 yang mencakup penguatan pengawasan terhadap peserta pelatihan.
Undang-Undang tersebut merupakan aturan tambahan untuk perbaikan program magang selama 5 tahun sekali jika diperlukan. Kedua lembaga pemerintah tersebut akan melihat dari hasil survey yang akan dilakukan.
Survey direncakanan akan dilaksanakan antara bulan Januari sampai April tahun ini.
Sumber: https://nordot.app/856115171229581312
Artikel Terkait
Rata-Rata Biaya Program Magang Jepang Di Beberapa Negara
Pada bulan Juli 2022, Badan Keimigrasian Jepang telah merilis hasil…
Kini Masuk Ke Jepang Tidak Perlu Menyerahkan Sertifikat PCR Bagi Yang Sudah Melakukan Vaksinasi Sebanyak 3 Kali
Dilansir dari situs kedutaan besar Jepang di Indonesia, Mulai 7…
Penyesuaian Kuota Penerimaan Tokutei Ginou, Penambahan Kuota Pada Bidang Pengolahan Makanan dan lainnya
Dilansir dari situs NHK.or.jp, mengenai program Tokutei Ginou yang dikeluarkan…