Awal bulan depan, pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan untuk membuka kembali lalu lintas dengan beberapa negara dari seluruh dunia. Tidak hanya untuk pebisnis, pemegang ijin tinggal jangka menengah hingga panjang lebih dari 3 bulan juga menjadi target, tetapi tidak termasuk untuk wisatawan asing. Untuk mencegah penyebaran virus korona, akan diberlakukan syarat seperti karantina selama dua minggu, dan dibatasi maksimal 1.000 orang sehari. Didalamnya termasuk juga pencabutan larangan masuknya mahasiswa asing.
Sampai saat ini, pemerintah Jepang telah melarang 159 negara untuk masuk ke Jepang. Dan telah melakukan negosiasi kepada 16 negara di Asia yang telah berhasil menangani virus Corona, untuk bisa masuk kembali ke negara Jepang.
Setelah melihat kasus penyebaran yang diakibatkan masuknya warga negara asing, seperti Vietnam dan Thailand tidak terlalu terlihat, maka untuk kedepannya, pemerintah berniat menambah target negara yang bisa masuk ke Jepang, juga termasuk ijin tinggal.
Sejauh ini, Jepang telah melakukan negoisasi kepada 16 negara mengenai ijin tinggal, yang diprioritaskan untuk hubungan bisnis. Tetapi jika pelonggaran baru ini diterapkan, maka akan diberikan ijin tinggal jangka panjang kepada semua negara, tidak termasuk ijin wisata atau turis.
Untuk pencegahan penyebaran, akan diterapkan langkah penerimaan warga negara asing, yaitu tes PCR dan karantina selama 2 minggu. Untuk itu harus ada penanggung jawab selama proses tersebut dan warga negara asing harus menyerahkan surat perjanjian. Ada kemungkinan ada penyesuaian kuota dilihat dari kondisi Corona di masing-masing negara.
Sumber: asahi.com